Relakah PDI-P jika Jokowi \"Dipinang\" Partai Lain?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai mengungkapkan ketertarikannya terhadap sosok politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sebut saja Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Survei sejumlah lembaga menunjukkan, elektabilitas Jokowi sebagai kandidat capres belum terkalahkan.

Meski Jokowi berulang kali menegaskan tak tertarik "nyapres", dorongan agar dirinya mencalonkan diri terus mengemuka. Jika saat ini banyak yang "naksir", relakah PDI-P melepas kader potensialnya itu?

Secara implisit, Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyiratkan bahwa partainya tak akan melepas Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah kader yang loyal dan taat pada ideologi partai.

"(Jokowi) Itu sangat ideologis dan loyal, dia ikut (menjadi) Wali Kota dari partai. Jadi dia juga memiliki fungsi kenegarawanan dan sebagai kader yang baik. Seorang yang loyal akan taat kepada ideologi (PDI-P)," kata Maruarar, saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Anggota Komisi XI DPR ini mengakui, Jokowi adalah kader potensial yang dimiliki PDI Perjuangan saat ini. Keputusan mencapreskannya atau tidak, kata dia, merupakan kewenangan penuh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Itu adalah arah dan prinsip capres PDI Perjuangan. Elektabilitas PDI Perjuangan nomor satu, elektabilitas Jokowi nomor satu. Tapi belum kami bicarakan (capres). Kami tahu timing-nya kapan, akan kami lakukan," ujarnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap Jokowi layak mengikuti konvensi Partai Demokrat selama tak diusung oleh PDI Perjuangan dan yeng bersangkutan bersedia mengikuti seleksi konvensi.