Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Rabu, 13 November 2013 | 23.27

Harian Kompas  |  Kompas TV

Kamis, 14 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

23.27 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Selasa, 12 November 2013 | 23.27

Harian Kompas  |  Kompas TV

Rabu, 13 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

23.27 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By bopuluh on Senin, 11 November 2013 | 23.27

Harian Kompas  |  Kompas TV

Selasa, 12 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

23.27 | 0 komentar | Read More

Mahfud MD-Dahlan Iskan Puji dan Wanti-wanti Slank

Written By bopuluh on Jumat, 01 November 2013 | 00.27

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dua sosok pemerintahan sekaligus politik yang mengaku penggemar band Slank, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mohammad Mahfud MD, dan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, memuji konsistensi Kaka (vokal), Bimbim (drum), Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas) dalam menyuguhkan lagu-lagu bertema kritik sosial, kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan anti korupsi.

"Pada substansinya ada tiga hal yang bersentuhan dengan pemikiran saya," kata Mahfud dalam acara peluncuran album Slank Nggak Ada Matinya, di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2013). "Pertama, lagu Slank bersentuhan dengan pemberantasan korupsi. Selain itu, (yang kedua) mereka merasa dicekal lalu mengadu ke MK. Karena itu, undang-undang polisi perlu diuji (sewaktu MK dipimpin oleh Mahfud). Tapi, belum diuji, akhirnya Slank sudah bisa ke mana-mana," lanjutnya. "Yang ketiga, kalau dulu (lagu Slank) lebih ke kritik sosial, sekarang lebih ke perlindungan alam. Alam kita sudah banyak dirusak dan Slank mengampanyekan untuk melindungi itu," sambungnya.

Seperti Mahfud, Dahlan, yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi koran, juga memberi dua jempol untuk Slank. "Selama saya jadi wartawan, redaktur, lalu jadi pimpinan tertinggi sebagai pemred di Jawa Pos, saya lihat Slank enggak ada matinya. Tapi, beda dengan para 'bunglon', para pengecut itu gampang mati. Ketika zaman berubah, ketika Slank melawan, dan yang dilawan itu mati, Slank enggak ada matinya karena mereorientasi keadaan yang berat," tutur Dahlan.

Namun, Dahlan juga mewanti-wanti agar Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho, dan Ivanka menolak politisi yang berupaya memanfaatkan Slank, yang selama ini diketahui memiliki kira-kira 30 juta penggemar yang disebut Slanker.

"Karena Slank jemaahnya begitu besar, akan jadi sasaran politisi untuk mengambil untungnya. Mesti ingat bahwa jemaah puluhan juta itu diraih bukan dengan cara yang mudah, tapi perlu waktu yang lama dan enggak enak," pesan Dahlan.

Pesan itu tentu dipahami oleh Slank. Mewakili rekan segrupnya, Kaka menekankan bahwa mereka akan tetap berkomitmen untuk tak membela salah satu kepentingan atau golongan. "Slank berdiri di atas semua golongan dan kami enggak mau memihak salah satu golongan, kami respek ke semua golongan," ujar Kaka.


00.27 | 0 komentar | Read More

Indonesia AirAsia Raih Penghargaan KLIA Foreign Airline of The Year 2012


JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Indonesia AirAsia kembali memenangkan penghargaan "Kuala Lumpur International Airport (KLIA)'s Foreign Airline of The Year 2012"  yang diselenggarakan Malaysia Airports.

CEO Indonesia AirAsia Dharmadi mengatakan pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pelanggan, atas diraihnya penghargaan tersebut.

"Kami sungguh bangga untuk kembali memenangkan penghargaan "Foreign Airline of The Year" tahun ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas dukungan dan kontribusi yang telah diberikan terhadap kesuksesan AirAsia Indonesia," kata , Jumat (1/11/2013).

Menurut Dharmadi, penghargaan ini menjadi sebuah bukti pengakuan bagi AirAsia sebagai maskapai berbiaya hemat dalam berkontribusi terhadap peningkatan kedatangan turis ke Malaysia.

Sebanyak 15 kategori penghargaan juga diberikan kepada beberapa maskapai lokal dan internasional serta perusahaan jasa lainnya yang berkinerja baik selama tahun 2012 di acara KLIA Awards tersebut.

Kemenangan Indonesia AirAsia dan AirAsia Berhad dalam penghargaan ini didasarkan atas penilaian terhadap pergerakan penumpang, pertumbuhan, pengakuan internasional, dan kinerja layanan maskapai selama tahun 2012.

Sepanjang tahun 2012, AirAsia Berhad telah menerbangkan sebanyak 19,6 juta penumpang, naik 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sementara Indonesia AirAsia telah menerbangkan 5,8 juta penumpang naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kedua maskapai ini juga mencatat tingkat keterisian penumpang yang cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen selama tahun 2012.

Di sisi lain, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) terus mencatat pertumbuhan pergerakan penumpang yang cukup tinggi sampai dengan September 2013. Jumlah penumpang yang dilayani Bandara ini naik 18,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 34.4 juta penumpang.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko


00.27 | 0 komentar | Read More

Ancam Pemadaman Listrik, Karyawan Kontrak PLN Mogok Kerja

Written By bopuluh on Kamis, 31 Oktober 2013 | 00.27

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Karyawan kontrak PT PLN wilayah Lampung mengancam terjadinya pemadaman total di Lampung, jika upah buruh tenaga lepas tidak dinaikkan.

"Hari ini sampai besok kami mogok bekerja, tidak ada yang bekerja sampai tuntutan kami terpenuhi," kata salah satu perwakilan buruh PT PLN wilayah Lampung, Andi, Kamis (31/10/2013).

Menurut Andi, mogok kerja terjadi di semua sub sektor. "Bagaimana mungkin, semua kebutuhan sudah pada naik semua, kami hanya dibayar Rp 300.000 per bulan, sampai mana uang segitu," kata dia.

Sementara itu, ratusan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lampung (GRL) kembali menggelar aksi menuntut pemberlakuan upah layak nasional (ULN).

Koordinator Umum GRL Deni Kurniawan mengatakan, demo kali ini diikuti perwakilan sejumlah pabrik yang ada di Lampung. "Kami tidak melakukan mogok kerja total, namun kami melakukan aksi melambatkan proses kerja sampai besok," katanya.

Ada empat tuntutan yang dalam aksi unjuk rasa berjalan sepanjang dua kilometer dari Tugu Adipura sampai ke Kantor Gubernur Lampung. Pertama, mereka menuntut berlakukan sistem ULN dimulai pada ULN 2014, ditetapkan ULN sebesar Rp 3,7 juta per 1 Januari 2014. Massa juga menuntut penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing.

"Terakhir, kami menuntut agar pemerintah mencabut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Kebijakan Penetapan Upah," ujar Deni dalam orasinya. 

Editor : Glori K. Wadrianto


00.27 | 0 komentar | Read More

Kecelakaan, Tiap Hari Empat Nyawa Melayang di Bengkulu

Written By bopuluh on Rabu, 30 Oktober 2013 | 00.27

BENGKULU, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polisi Daerah Bengkulu Kombes Pol Misran Musa, menyebutkan rata-rata per hari, empat orang meninggal di jalan, akibat kecelakaan berlalu-lintas. Angka kematian di Provinsi Bengkulu pada 2011 sebanyak 311 jiwa meninggal dunia, sementara pada 2012 sebanyak 323 jiwa.

Kejadian tersebut bahkan kebanyakan terjadi pada saat siang hari. "Selain itu, angka kematian akibat lakalantas pun meningkat empat persen dari 2011 ke 2012," kata Misran, Rabu (30/10/2013).

Misran mengatakan, secara global angka kematian akibat lakalantas di Indonesia di tahun 2012 sebanyak 32.670 jiwa. Dari angka tersebut, mayoritas korban adalah mereka yang masih dalam usia produktif.

Kecelakaan tersebut, kata dia, diakibatkan masih kurangnya kesadaran pengendara motor untuk tertib berlalu lintas. Mulai dari melanggar lampu merah, tidak menghidupkan tanda lampu, ditambah lagi tidak mengenakan helm saat berkendara.

Dari pelanggaran tersebut, angka kecelakaan menjadi meningkat tajam. "Banyak penyebab dari kecelakaan yang berujung dengan kematian. Ini dilihat dari pelanggaran lalulintas yang masih terus terjadi," kata dia.

Pemerintah sebagai penyelenggara negara, lanjut dia, turut berupaya untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Melalui program Dekade Keselamatan Jalan 2011-2020, yang dicanangkan oleh Wakil Presiden di Jakarta pada 20 Juni 2011, pemerintah menargetkan penurunan fatalitas hingga 50 persen pada 2020.

Untuk mewujudkan Dekade Keselamatan Jalan Indonesia pada 2020, diperlukan langkah-langkah konkrit pihak-pihak terkait dalam mengimplementasikan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Terlebih untuk ikut mewujudkan zero accident pada 2015 yang dicanangkan PBB.

"Ini juga tidak terlepas dari dukungan dan masing-masing prilaku dalam pengendara untuk tertib berlalulintas, agar pencapaian pengurangan angka kecelakaan dapat berkurang pada setiap tahunnya," kata Misran.

Editor : Glori K. Wadrianto


00.27 | 0 komentar | Read More

UMP DKI 2014 Diusulkan Rp 2,2 Juta


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang terdiri dari Pemprov DKI, serikat buruh, dan unsur pengusaha, akan menentukan besaran UMP DKI Jakarta 2014. Diperkirakan, UMP 2014 tidak jauh dari nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Rp Rp 2.299.860.

"KHL yang telah ditetapkan Rp 2.299.860, itulah yang akan dijadikan UMP DKI 2014," kata anggota Dewan Pengupahan Sarman Simanjorang, di Balaikota Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Hal itu dilakukan berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2013 dan Permenakertrans Nomor 7 Tahun 2013. Dalam dua peraturan tersebut dikatakan besaran UMP sama dengan besaran KHL.

Sarman menyadari, angka tersebut jauh dari permintaan buruh, yang mencapai Rp 3,7 juta per bulannya. Sebab, pada penetapan UMP tahun sebelumnya, sudah mengalami kenaikan yang tinggi.

Untuk diketahui, UMP 2013 sebesar Rp 2.216.243 atau 112 persen dari kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja lajang sebesar Rp 1.978.789.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Priyono mengatakan, Dewan Pengupahan akan tetap berpegang pada mekanisme yang ada untuk menetapkan UMP. Selain mengacu pada nilai KHL, kata dia, Dewan Pengupahan akan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan produktifitas perusahaan.

"Sah-sah saja kalau buruh punya angka sendiri. Jangan sampai nantinya penetapan UMP justru merugikan salah satu pihak," kata Priyono.

Setelah UMP ditetapkan dalam rapat Dewan Pengupahan, rekomendasi itu akan langsung diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya, akan diterbitkan Surat Keputusan Gubernur sebagai payung hukum UMP 2014.

Editor : Ana Shofiana Syatiri


00.27 | 0 komentar | Read More

November, Tak Ada Ampun bagi Penerobos Busway

Written By bopuluh on Selasa, 29 Oktober 2013 | 00.27


JAKARTA, KOMPAS.com -- Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI akan segera menerapkan sanksi denda tilang maksimal bagi pengendara yang menerobos busway pada November mendatang.

"Untuk denda tilang maksimal bagi penerobos jalur busway sudah bisa diterapkan pada bulan November mendatang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Penetapan peraturan tersebut, kata Rikwanto, sudah diatur dalam Pasal 287 Ayat 1 dan 2, Undang-undang Lalulintas dan Angkutan Umum No 22 Tahun 2009, yang menyebutkan denda maksimal sebesar Rp 1 juta bagi kendaraan roda empat dan Rp 500.000 untuk kendaraan roda dua.

Rikwanto mengatakan, penerapan peraturan tersebut tidak lagi membutuhkan sosialisasi, karena sudah jelas terpampang rambu-rambu larangan memasuki jalur transjakarta. Bahkan masyarakat pun sudah mengetahui bahwa memasuki kawasan tersebut merupakan pelanggaran lalu lintas.

"para pelanggar yang sudah lebih dari sekali melakukan pelanggaran, sanksinya akan lebih berat," tegasnya.  

Editor : Eko Hendrawan Sofyan


00.27 | 0 komentar | Read More

Ganja Senilai Rp 1 Miliar Disita, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Written By bopuluh on Senin, 28 Oktober 2013 | 00.27

BANDUNG, KOMPAS.com - Ditresnarkoba Polda Jabar menyita barang bukti narkoba jenis ganja seberat 330 kilogram kering siap edar di daerah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada pertengahan Oktober 2013 lalu.

"Beratnya 330 kilogram, nilainya hampir Rp 1 miliar. Barang bukti tersebut kami sita di daerah Parung Kabupaten Bogor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul saat dihubungi, Senin (28/10/2013).

Menurut Martinus, terungkapnya barang bukti tersebut berawal dari penangkapan EH di belakang SPBU Jagabaya Parung Panjang, Kabupateng Bogor, pada Sabtu 12 Oktober lalu. "Dari tangan EH kami mendapatkan satu bungkusan ganja paket kecil. Dari penangkapan EH kami kembangkan dan kami lakukan penyelidikan," kata Martinus.

Penyelidikan dan pengembangan berlangsung beberapa hari. Dalam waktu tersebut, tersangka lainnya (teman EH), yakni IS pun ditangkap di Kampung Kadaung, Parung Panjang.

Setelah IS ditangkap, polisi menggeledah kediaman IS. Dari rumah kontrakannya, polisi menyita ganja senilai hampir Rp 1 miliar dengan berat Rp 330 kilogram. 

Menurut Martinus, tersangka mengaku baru lima bulan menyetok dan berjualan ganja dengan kisaran harga per kilogram Rp 3 Juta. "Ngakunya hanya menjual di Bogor saja, enggak dijual ke luar," katanya.

Hingga saat ini, belum diketahui tersangka mendapatkan kiriman ganja tersebut darimana. EH dan IS dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 dan dan 2 dan Pasal 111 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika Golongan II dengan ancaman hukuman mati. Kini, EH dan IS mendekam di sel tahanan Mapolda Jabar. 

Editor : Glori K. Wadrianto


00.27 | 0 komentar | Read More
Techie Blogger