Kekhawatiran Warga Waduk Ria Rio Pindah ke Rusun

Written By bopuluh on Kamis, 29 Agustus 2013 | 00.27


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa warga Waduk Ria Rio yang akan dipindahkan ke Rumah Susun Pinus Elok, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, masih menyimpan tanya mengenai berbagai aktivitas kelanjutan hidup mereka. Mulai dari mata pencaharian, harga sewa, sampai dengan kelanjutan sekolah anak menjadi PR bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Endang (54), warga Waduk Ria Rio RT 06 RW 15 mempertanyakan mengenai harga sewa di Rusun Pinus Elok. Endang meminta agar sewa bagi warga yang yang direlokasi maksimal Rp 200.000.

"Saya mohon, harga sewanya terjangkau. Dua ratus ribu ke bawah, di atas dua ratus enggak sanggup saya. Tapi kalau bisa seratus lima puluh ribu saja," kata Endang, kepada Kompas.com, saat ditemui pada sosialisasi relokasi di Pos RW 15, Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).

Endang mengaku hanya bekerja di rumah-rumah tetangga sebagai pengasuh bayi. Satu bulannya Endang memperoleh penghasilan Rp 400.000. Bila sewa mencapai lebih dari Rp 200.000, kata Endang, dengan penghasilannya tentunya tidak cukup untuk membayar sewa rusun nantinya.

"Takutnya kalau sampai tidak bisa bayar diusuir dari situ," ujarnya.

"Umpamanya harga sewa terjangkau, fasilitasnya bagus saya tempatin. Tapi kalau istilahnya MCK-nya, airnya fasilitasnya enggak bagus kita enggak mau nempatin," ujar Endang.

Ia juga mengatakan, pemindahan warga terkesan terburu-buru. Warga, menurutnya, mesti memikirkan juga mengenai cara memindahkan barang-barang mereka. Sementara dari informasi yang diketahuinya, pada tanggal 4 September 2013 nanti warga sudah mesti mengosongkan tempat tinggal mereka.

"Batas waktukan tanggal 4 September. Kita menolak dong. Memang membongkar rumah semudah membalik telapak tangan. Kan enggak mudah," katanya.

Endang yang telah menempati Waduk Ria Rio sejak tahun 1972 ini pun masih memikirkan pekerjaan barunya bila dipindahkan ke rusun Pinus Elok. "Belum kepikiran mau kerja apa. Paling nungguin anak kirim perbulan berapa untuk saya," ujar wanita yang mengaku memiliki lima anak yang telah bekerja itu.

Maria (46), warga RT 06 Waduk Ria Rio lainnya mengatakan akan mengomentari masalah pendidikan dua anaknya yang masih bersekolah setelah dirinya menengok rusun tersebut. Namun, yang dia tahu, masalah sekolah akan difasilitasi setelah warga dipindahkan ke sana.

"Rencananya sekolahannya deket. Tapi, saya coba dulu saja. Kalau memang sudah ngelihat tempatnya kemungkinan saya minat. Tapi nanti bagaimana ke sananya," ujar Maria.

Sementara Sigit, warga RT 07 RW 15 lainnya, meminta agar relokasi dan penggusuran dapat ditunda. Dia beralasan, warga belum dapat memindahkan barang lantaran baru saja selesai Lebaran. Dia mengatakan, warga tidak akan membatah atau pun melawan untuk dipindahkan.

"Saya minta supaya penggusuran agak ditunda. Soalnya waktu yang sempit sangat sulit harus di kosongkan sedangkan kita baru habis Lebaran, anak baru habis sekolah. Istilahnya, tolong," ujar Sigit.

Editor : Ana Shofiana Syatiri


Anda sedang membaca artikel tentang

Kekhawatiran Warga Waduk Ria Rio Pindah ke Rusun

Dengan url

http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/08/kekhawatiran-warga-waduk-ria-rio-pindah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kekhawatiran Warga Waduk Ria Rio Pindah ke Rusun

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kekhawatiran Warga Waduk Ria Rio Pindah ke Rusun

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger