NUSA DUA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengharapkan agar penghentian layanan pemerintahan (shutdown) Amerika Serikat tidak berlangsung lama. Dengan demikian, hal tersebut tidak akan mempengaruhi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.
Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, jika kondisi "shutdown" AS berlangsung lama maka negara lain juga akan terpengaruh. Namun, Hatta ingin pemerintah AS juga bisa secepatnya memiliki solusi atas masalah internal tersebut.
"Kalau shutdown lama, berpengaruh terhadap dollar AS. Mesin dollar itu ada di AS," kata Hatta saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Bagaimanapun, kondisi fluktuasi pergerakan nilai tukar dollar AS mempengaruhi kondisi rupiah. Jika rupiah merosot, maka ongkos moneter yang harus disiapkan Bank Indonesia (BI) juga tinggi. Hal ini juga berpotensi menurunkan posisi cadangan devisa Indonesia.
Hatta mengatakan, pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia dan neraca perdagangan tetap stabil. Pemerintah juga akan menjaga menjaga stabilitas inflasi.
"Begitu juga dengan pemberantasan korupsi yang bakal disambut positif oleh negara lain. Hal-hal soal pemberantasan korupsi hasilnya positif," tambahnya.
Berdasarkan kurs Bloomberg akhir pekan ini, Rupiah justru menguat 0,8 persen ke level Rp 11.211 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Namun jika dilihat dari tahun kalender, rupiah masih terdepresiasi sebesar 17,2 persen (ytd). Rupiah selama akhir pekan ini diperdagangkan di level Rp 11.563 per dollar AS. Sementara sepekan, rupiah justru menguat 0,9 persen.
Editor : Hindra Liauw
Anda sedang membaca artikel tentang
Indonesia Berharap, \"Shutdown\" di AS Sebentar
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/10/indonesia-berharap-di-as-sebentar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Indonesia Berharap, \"Shutdown\" di AS Sebentar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Indonesia Berharap, \"Shutdown\" di AS Sebentar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar