JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mengaku kenal dengan Bunda Putri. Menurut Luthfi, Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini diungkapkan Luthfi ketika bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
"Bunda Putri orang yang setahu saya sangat dekat dengan SBY. Dia sangat tahu informasi kebijakan reshuffle," ujar Luthfi.
Awalnya Luthfi mengaku pernah mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pasca penangkapan Fathanah oleh KPK. Luthfi langsung menanyakan adakah rencana reshuffle kabinet Indonesia Bersatu.
Luthfi mengaitkan penangkapan Fathanah dengan isu kebijakan reshuffle oleh presiden. Sebab awalnya ia mendengar kabar ada seorang sopir menteri yang juga ditangkap KPK. Penangkapan itu diduga hanya untuk menggeser jabatan menteri dari PKS. Menurut Luthfi, Bunda Putri memiliki informasi yang valid terkait kebijakan reshuffle.
"Dia orang yang banyak memiliki informasi. Banyak orang dekat Bapak SBY yang bawa informasi dan akurasinya sangat tinggi," kata Luthfi.
Namun, ketika ditanya identitas asli Bunda Putri, Luthfi mengaku tidak tahu. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Keduanya juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan. Diduga, harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Luthfi Hasan: Bunda Putri Sangat Dekat dengan SBY
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/10/luthfi-hasan-bunda-putri-sangat-dekat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Luthfi Hasan: Bunda Putri Sangat Dekat dengan SBY
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Luthfi Hasan: Bunda Putri Sangat Dekat dengan SBY
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar