JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Didi Irawadi Syamsudin menilai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak tegas dalam menindak media-media yang mengiklankan partai politik tertentu. Selain KPI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga dinilai tidak tegas menindak parpol yang bersangkutan.
"KPI kurang berperan dan menunjukkan gigi, padahal jelang pemilu seperti ini banyak sekali pelanggaran penyiaran di televisi," ujar Didi dalam diskusi bertajuk "Pesta demokrasi 2014 untuk Indonesia Lebih Baik" di Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).
Ia menyatakan, KPI sangat tegas dalam menindak TVRI pasca penyiaran penyelenggaraan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Di sisi lain, kata dia, terhadap stasiun televisi swasta yang kerap menayangkan iklan kampanye partai lain dan calon presiden lain, KPI tidak menunjukkan ketegasannya.
"Padahal terhadap televisi swasta yang luar biasa rating-nya, ke mana KPI? Karena ini bukan hanya kepentingan satu partai, tapi banyak partai, termasuk partai yang baru jadi peserta pemilu," kata anggota Komisi III DPR itu.
Selain KPI, dia juga menilai Bawaslu tidak jeli melihat pelanggaran pemilu. Bawaslu, kata Didi, tidak menilai iklan partai politik di media penyiaran sebagai bentuk kampanye.
"Tapi kalau sudah menunjukkan nama partai dan dilakukan terus menerus itu termasuk iklan kampanye," ujarnya.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Partai Lain Sering Beriklan, Demokrat Protes
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/10/partai-lain-sering-beriklan-demokrat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Partai Lain Sering Beriklan, Demokrat Protes
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Partai Lain Sering Beriklan, Demokrat Protes
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar