JAKARTA, KOMPAS.com - RN alias Tompel, pelajar yang menyiramkan air keras ke penumpang bus PPD 213 di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013), kerap terlibat tawuran antarpelajar. Sekolah tempat Tompel belajar belum memberikan tindakan khusus terhadap siswa kelas III tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Jakarta M Bakri Akkas mengatakan, pihak sekolah menunggu keputusan resmi atas kasus yang melibatkan pelajar berusia 18 tahun tersebut. Sekolah masih menerapkan asas praduga tidak bersalah kepada Tompel meski ia telah ditetapkan sebagai tersangka atas penyiraman air keras itu.
"Kita enggak bisa memvonis, apalagi anaknya masih niat sekolah," kata Bakri saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (8/10/2013).
Bakri mengatakan, jika Tompel sudah mendapatkan vonis, maka pihak sekolah akan membuat keputusan atas Tompel. Menurut Bakri, Tompel tergolong pendiam dan tak banyak membuat ulah di sekolah. Tompel juga dikenal berkepribadian baik dan tidak pernah melawan guru.
Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Tompel terhadap penumpang bus tersebut. Apalagi, hal itu dilakukan karena Tompel mengaku dendam kepada siswa dari sekolah lain. Bakri mengakui bahwa Tompel sering terlibat aksi tawuran dengan pelajar lain. Berkali-kali pula Tompel harus berurusan dengan polisi karena terlibat tawuran itu.
"Kita sudah kesekian kalinya berurusan dengan pihak kepolisian, dari mulai masalah Tamansari, tawuran pelajar di Keramat, kemarin juga ada indikasi tawuran di Kelapa Gading, terakhir di bulan Agustus, dia selalu ada," kata Bakri. Menurut Bakri, Tompel pernah melapor ke polisi karena menjadi korban penyiraman air keras dalam suatu tawuran.
Tompel ditangkap tanpa perlawanan saat sedang asyik nongkrong bersama rekan-rekannya di Perumahan Villa Mutiara Gading Kebalen, Bekasi, Sabtu (5/10/2013) malam. Ia mengaku telah menyiramkan air keras jenis soda api ke arah belasan penumpang di bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jumat (4/10/2013) sekitar pukul 06.20 WIB.
Akibat kejadina itu, 13 penumpanng bus mengalami luka-luka. Korban adalah dua awak bus, empat siswa SMK Negeri 34 Kramat Raya, dan selebihnya penumpang bus yang berangkat kerja. Korban sempat mendapat perawatan ke RS Premier Jatinegara, RS Cipto Mangunkusumo, dan Puskesmas Jatinegara.
Tiga orang korban menderita luka bakar cukup serius. Salah satunya siswa SMK Negeri 34, Tyo Al-Faraby (15), yang menderita luka bakar di leher, punggung, dan kaki kanan. Dua korban lain adalah penumpang yang akan berangkat kerja, yaitu Dwi Nurcahyaning Sari (35) dan Beta Virgin Silalahi (35). Dwi menderita luka bakar pada kedua matanya. Adapun Beta terluka pada mata kiri dan beberapa bagian tubuh lain.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Anda sedang membaca artikel tentang
Pelajar Penyiram Air Keras di Jatinegara Kerap Terlibat Tawuran
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/10/pelajar-penyiram-air-keras-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pelajar Penyiram Air Keras di Jatinegara Kerap Terlibat Tawuran
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pelajar Penyiram Air Keras di Jatinegara Kerap Terlibat Tawuran
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar