Masuk DPR, Tak Ada Kata 'Belajar'
Sabtu, 4 Mei 2013 | 14:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Politik dan Peneliti DPR Lely Arianie Napitupulu mengatakan, tidak ada kesempatan atau waktu buat calon anggota legislatif untuk belajar di DPR. Mereka yang terpilih sebagai wakil rakyat sudah harus siap bekerja.
"Tidak ada kata belajar bagi mereka yang ingin masuk ke parlemen. Tapi mereka yang bisa praktikkan kemampuan bahasa politiknya," ujar Lely, dalam diskusi bertajuk 'Bukan Caleg Biasa' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Menurut Lely, banyak anggota DPR yang mengalami gegar budaya (shock culture) ketika menjadi anggota DPR. Mereka dituntut untuk serba bisa tapi pengetahuan terbatas.
"Sepanjang pengamatan saya, politisi yang tidak melalui proses meretokrasi ada gegar budaya. Harus dituntut bicara semua hal," kata dia.
Lely juga menyatakan tidak setuju jika seseorang yang baru menjadi anggota sebuah partai politik langsung menjadi calon anggota legislatif. Setidaknya, menurut dia, dibutuhkan waktu lima tahun terjun di politik sebelum maju menjadi caleg.
"Mereka harus mengerti fungsi budgeting, pengawasan dan legislasi," terangnya.
Lantas, ia mencontohkan Partai Demokrat yang memenangkan Pemilu 2009 dan berhasil menempatkan 148 orang di DPR. Akan tetapi, sosok yang berbicara di media atau tampil ke publik hanya segelintir.
Berita jelang Pemilu 2014 dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Verifikasi DCS Pemilu 2014
Kabar dari KPU
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Masuk DPR, Tak Ada Kata Belajar
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/05/masuk-dpr-tak-ada-kata-belajar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Masuk DPR, Tak Ada Kata Belajar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Masuk DPR, Tak Ada Kata Belajar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar