Menyusul Jakarta, adalah Kuala Lumpur. Tingkat hunian perhotelan di Ibu kota negara Malaysia ini tergelincir 11,2 persen menjadi 70,4 persen.
Pencapaian negatif kedua kota utama di Asia Tenggara ini membuat kinerja perhotelan di seluruh kawasan Asia Pasifik menjadi beragam. Secara keseluruhan, Asia Pasifik mengalami pertumbuhan tingkat hunian dengan angka moderat sebesar 0,3 persen menjadi 69,9 persen.
Meski secara umum tumbuh, namun tarif harian rerata (average daily rate/ADR) anjlok 5,2 persen menjadi 116,36 dollar AS (Rp 1,25 juta) dan pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room/RevPAR) jatuh 5,0 persen menjadi Rp 872.740.
Sedangkan Osaka (Jepang), Taipei (Taiwan) dan Sydney (Australia) membukukan kenaikan ADR lebih dari 10 persen. Masing-masing 11,6 persen menjadi 11,74 yen (Rp 1,2 juta) untuk Osaka, 10,4 persen menjadi 5,605 (Rp 2,06 juta) untuk Taipei dan Sydney mencapai 10,2 persen menjadi Rp 1,8 juta.
Anda sedang membaca artikel tentang
Sektor Perhotelan Jakarta Tergelincir!
Dengan url
http://healthynutritionofchildren.blogspot.com/2013/08/sektor-perhotelan-jakarta-tergelincir.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sektor Perhotelan Jakarta Tergelincir!
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sektor Perhotelan Jakarta Tergelincir!
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar